Jumat, 09 September 2011
Teknologi dalam Al-Qur’an
Nabi Muhammad saw., sebagaimana kita semua tahu, hidup empat belas abad yang lampau. Catatan-catatan sejarah memperlihatkan bahwa, tatkala al-Qur’an diwahyukan, masyarakat Arab tidak memiliki teknologi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan tentang dunia ini atau alam semesta. Dengan demikian, terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara tingkat sains dan teknologi pada waktu itu, tatkala Nabi Muhammad saw. masih hidup, dengan zaman kita. Sesungguhnya, perbedaan ini terus berjalan pada awal mula abad ke-20 dan ke-21. Sebuah bukti yang gamblang tentang ini adalah bahwa segelintir penemuan teknologis yang namanya tak dapat disebutkan hanya beberapa dekade yang lalu telah menjadi unsur-unsur yang sangat dibutuhkan pada kehidupan kita saat ini.
Meskipun adanya perbedaan-perbedaan yang sangat banyak ini, pada abad ke-7, Nabi Muhammad saw. telah memberitahukan sejumlah kebenaran mengenai masa depan. Dalam halaman-halaman berikut, kita akan menelaah hadis-hadis yang menggambarkan tingkat pengetahuan ilmiah dan teknologi Akhir Zaman. Kita akan melihat bahwa apa yang diramalkan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu sedang menjadi kenyataan pada zaman kita.
Teknologi Komunikasi:
Sebagian dari informasi paling menarik yang diberitakan oleh Nabi Muhammad saw. terdapat dalam hadis beliau yang menggambarkan teknologi komunikasi di masa modern. Salah satu hal yang beliau katakan cukup mencengangkan:
Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(H.r. Tirmizi)
Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun melihat bahwa Nabi Muhammad saw. sedang membuat sebuah perbandingan.
Mari kita tanyakan kepada orang-orang pada zaman sekarang: “Benda berbicara apa yang dapat kita perbandingkan dengan bentuk sebuah cambuk?” Jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan ini adalah sebuah telepon genggam atau suatu perangkat komunikasi lainnya yang serupa itu. Bila kita ingat-ingat, perangkat komunikasi nirkabel, seperti telepon genggam atau telepon satelit, adalah perkembangan yang baru-baru ini terjadi, maka kita akan paham betapa futuristiknya gambaran Nabi Muhammad saw. 1.400 yang lalu. Maka, ini adalah satu lagi pemberitahuan akan waktu sebelum Hari Pengadilan di mana kita hidup di dalamnya.
Dalam riwayat lainnya dari Nabi Muhammad saw., beliau menyoroti perkembangan teknologi komunikasi:
Tak ada Hari Pengadilan … hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri, pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20. Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya, dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi laser.
Pendeknya, perangkat-perangkat elektronik pada hari ini, seperti mikrofon dan pengeras suara, telah memungkinkan untuk merekam dan mendengar suara seseorang, yang menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam hadis di atas kepada kita telah menjadi kenyataan.
Apa yang dikatakan dalam hadis-hadis yang menggambarkan Akhir Zaman mengenai teknologi komunikasi tidak terbatas pada hadis yang dikutip di atas saja. Masih ada tandatanda lain yang sangat menarik dalam hadis-hadis lainnya:
Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang pun berhenti untuk melihatnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, ‘Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman) Jelaslah bahwa kata “tangan” dalam hadis di atas merupakan kiasan. Pada zaman dahulu, sebuah tangan yang dijulurkan dari langit dan orang-orang menyaksikannya, sebagaimana tersebut dalam hadis tadi barangkali tidak begitu berarti bagi mereka. Namun bila kita mempertimbangkan teknologi pada hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya, televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk gelombang, yaitu, televisi.
Beberapa contoh lain yang relevan juga sangat menarik:
Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendirisendiri.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Hadis ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad saw. memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan pada seratus tahun yang lalu.
Tatkala Bediuzzaman Said Nursi menafsirkan hadis-hadis ini, beliau menerangkan bahwa hadis-hadis ini secara menakjubkan meramalkan kemunculan radio, televisi, dan perang-kat-perangkat komunikasi lainnya yang semacam itu.
Meskipun adanya perbedaan-perbedaan yang sangat banyak ini, pada abad ke-7, Nabi Muhammad saw. telah memberitahukan sejumlah kebenaran mengenai masa depan. Dalam halaman-halaman berikut, kita akan menelaah hadis-hadis yang menggambarkan tingkat pengetahuan ilmiah dan teknologi Akhir Zaman. Kita akan melihat bahwa apa yang diramalkan oleh Nabi Muhammad saw. empat belas abad yang lalu sedang menjadi kenyataan pada zaman kita.
Teknologi Komunikasi:
Sebagian dari informasi paling menarik yang diberitakan oleh Nabi Muhammad saw. terdapat dalam hadis beliau yang menggambarkan teknologi komunikasi di masa modern. Salah satu hal yang beliau katakan cukup mencengangkan:
Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(H.r. Tirmizi)
Bila kita lihat hadis ini dengan lebih dekat lagi, kita dapat melihat kebenaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana kita maklumi, pada zaman dulu, cambuk dipakai secara luas untuk menaiki hewan-hewan tunggangan, khususnya onta dan kuda. Manakala kita telaah hadis ini kita pun melihat bahwa Nabi Muhammad saw. sedang membuat sebuah perbandingan.
Mari kita tanyakan kepada orang-orang pada zaman sekarang: “Benda berbicara apa yang dapat kita perbandingkan dengan bentuk sebuah cambuk?” Jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan ini adalah sebuah telepon genggam atau suatu perangkat komunikasi lainnya yang serupa itu. Bila kita ingat-ingat, perangkat komunikasi nirkabel, seperti telepon genggam atau telepon satelit, adalah perkembangan yang baru-baru ini terjadi, maka kita akan paham betapa futuristiknya gambaran Nabi Muhammad saw. 1.400 yang lalu. Maka, ini adalah satu lagi pemberitahuan akan waktu sebelum Hari Pengadilan di mana kita hidup di dalamnya.
Dalam riwayat lainnya dari Nabi Muhammad saw., beliau menyoroti perkembangan teknologi komunikasi:
Tak ada Hari Pengadilan … hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Pesan dalam hadis ini sudah cukup jelas: ia menyatakan bahwa seseorang mendengar suaranya sendiri merupakan sebuah karakteristik Akhir Zaman. Tentu saja, bagi seseorang agar dapat mendengar suaranya sendiri, pertama-tama suara itu harus direkam dan kemudian didengarkan. Teknologi rekaman dan reproduksi suara adalah produk-produk dari abad ke-20. Perkembangan ini merupakan titik balik dari kemajuan sains, salah satunya yang memungkinkan lahirnya industri-industri yang bergerak di bidang komunikasi dan media. Rekaman suara kini sudah mencapai titik puncaknya, dengan perkembangan-perkembangan mutakhir dalam komputer dan teknologi laser.
Pendeknya, perangkat-perangkat elektronik pada hari ini, seperti mikrofon dan pengeras suara, telah memungkinkan untuk merekam dan mendengar suara seseorang, yang menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam hadis di atas kepada kita telah menjadi kenyataan.
Apa yang dikatakan dalam hadis-hadis yang menggambarkan Akhir Zaman mengenai teknologi komunikasi tidak terbatas pada hadis yang dikutip di atas saja. Masih ada tandatanda lain yang sangat menarik dalam hadis-hadis lainnya:
Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Tanda hari itu adalah sebuah tangan menjulur di langit dan orang-orang pun berhenti untuk melihatnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, ‘Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman) Jelaslah bahwa kata “tangan” dalam hadis di atas merupakan kiasan. Pada zaman dahulu, sebuah tangan yang dijulurkan dari langit dan orang-orang menyaksikannya, sebagaimana tersebut dalam hadis tadi barangkali tidak begitu berarti bagi mereka. Namun bila kita mempertimbangkan teknologi pada hari ini, pernyataan tadi dapat ditafsirkan dengan sejumlah cara. Misalnya, televisi, yang kini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, dan ia, beserta dengan kamera dan komputer, dapat menjelaskan dengan sangat baik apa yang digambarkan oleh hadis tadi. Kata “tangan” yang disebut dalam hadis itu mungkin saja dipakai untuk mengiaskan kekuasaan. Bisa dipakai untuk menyebut gambar-gambar yang muncul dari langit dalam bentuk gelombang, yaitu, televisi.
Beberapa contoh lain yang relevan juga sangat menarik:
Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendirisendiri.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Hadis ini menyebutkan sebuah suara yang akan terdengar ke seluruh penjuru dunia dan dalam bahasa setiap orang masing-masing. Jelaslah, yang dimaksud adalah radio, televisi, dan metode-metode komunikasi lainnya yang semacam itu. Adalah sebuah keajaiban bahwa, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad saw. memberi isyarat suatu perkembangan yang bahkan tak terbayangkan pada seratus tahun yang lalu.
Tatkala Bediuzzaman Said Nursi menafsirkan hadis-hadis ini, beliau menerangkan bahwa hadis-hadis ini secara menakjubkan meramalkan kemunculan radio, televisi, dan perang-kat-perangkat komunikasi lainnya yang semacam itu.
Langganan:
Postingan (Atom)